Bagaimana Islam Memenangkan, dan Kehilangan, Kepemimpinan Dalam Sains

Diperintah oleh al-Qur’an untuk mencari pengetahuan dan membaca tanda-tanda sang Pencipta di alam, dan terilhami oleh harta karun pembelajaran Yunani kuno, kaum Muslim menciptakan sebuah masyarakat yang pada Zaman Pertengahan merupakan pusat sains dunia. Bahasa Arab sinonim dengan pembelajaran dan sains selama 500 tahun, sebuah zaman emas yang dapat mencantumkan, di antara reputasinya, pendahulu universitas modern, aljabar, nama-nama bintang, dan bahkan gagasan “sains sebagai sebuah penyelidikan empiris”.

Para Ahli Genetika Mengecam Penggunaan Sains Oleh Nasionalis Kulit Putih Untuk Menjustifikasi “Kemurnian Ras”

Seiring kelompok-kelompok nasionalis kulit putih yang baru kelihatan dan seringkali jahat melibatkan riset genetik untuk mengklaim superioritas ras, beberapa ahli genetika menyatakan bidang ini tidak berbuat cukup banyak untuk menandingi klaim-klaim tersebut.

Apa Asal-usul Hinduisme? — Menelusuri Kesamaan Leluhur India dan Eropa Secara Budaya, Agama, Bahasa, dan Genetik

Bangsa Celtik kuno, Yunani kuno, Hittit kuno, dan Latin kuno semuanya memiliki sistem kasta yang serupa dengan sistem kasta Hindu; kemiripan ini meluas bahkan sampai ke warna-warna simbolis (putih untuk pendeta, merah untuk prajurit, hitam atau biru untuk kasta-kasta lain). Semua bangsa Indo-Eropa kuno tampaknya mengorbankan tiga binatang berbeda dalam ritual-ritual mereka.

Mengapa Orang-orang Percaya Teori Konspirasi Paling Gila Sekalipun? Ini Alasannya

Siapa sebetulnya pelaku 9/11? Apakah Bandar Internasional Denver markas pusat untuk New World Order? Apakah elit-elit reptil sedang mencoba memperbudak ras manusia? (Atau, adakah sesuatu yang lebih mengancam di balik rambut Donald Trump?) Jika Anda dengar siapapun melontarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda mungkin percaya mereka gila.

Mengapa Sebagian Orang Percaya Teori Konspirasi?

Peristiwa dunia nyata yang kerap menjadi subjek teori-teori konspirasi cenderung rumit dan tak jelas hakikatnya. Laporan awal mungkin mengandung kekeliruan, kontradiksi, dan keambiguan, dan mereka yang ingin menemukan bukti penutup-nutupan akan fokus pada inkonsistensi tersebut untuk menyokong klaim mereka.

Mengapa Orang-orang Percaya Teori Konspirasi?

Orang-orang di kubu politik kiri dan kanan, contohnya, hampir sama rata mempercayai konspirasi, kendati masing-masing menemukan komplotan berbeda. Orang-orang liberal lebih mungkin untuk curiga bahwa sumber-sumber media dan partai-partai politik adalah pion kaum kapitalis kaya dan korporasi, sedangkan orang-orang konservatif cenderung percaya bahwa akademisi dan elit liberal mengendalikan institusi-institusi ini.

Psikologi di Balik Kepercayaan Kita Pada Teori Konspirasi

Tapi dalam budaya pop dan, hingga baru-baru ini, dalam riset psikologi, para teoris konspirasi telah dilukiskan sebagai sakit jiwa; para psikolog dan cendekiawan kadang mencap mereka sebagai “orang pinggiran gila”, subkultur yang menderita pola pikir delusional secara klinis. Stereotip dominan abad internet adalah stereotip pesolek kulit putih bermata liar sedang duduk di ruang bawah tanahnya.

Kontradiksi Konspirasi

Dengan adanya paradigma kabalistik ini, konspirasi-konspirasi bisa menjadi “penjelasan baku untuk peristiwa tertentu—sebuah pandangan keduniaan uniter tertutup di mana kepercayaan-kepercayaan bertemu dalam sebuah jaringan saling dukung yang dikenal sebagai sistem kepercayaan monologis”.

Studi Kaitkan Teoris Konspirasi AS dan Pengingkar Perubahan Iklim

“Ini mengindikasikan bahwa hambatan ideologis untuk menerima sains tidak muncul spontan dari orang-orang yang meninjau konsensus ilmiah melalui lensa pandangan keduniaan mereka. Alih-alih, hambatan ideologis untuk menerima sains juga bisa didorong oleh individu-individu dan organisasi-organisasi berpengaruh yang punya kepentingan pribadi dalam mengkomunikasikan bahwa sains keliru.”